RESENSI NOVEL MADA KARYA GIGREY
Nama: Khaira Hilyatur Naurah
Kelas: 10.11
Tugas: Resensi Novel Bahasa Indonesia
Judul Buku: Mada
Penulis: Gigrey
Penerbit: Akad
Tahun Terbit: 2021
Jumlah Halaman: 416
Ukuran: 14 x 20 cm
ISBN: 978-623-5953-60-1
Harga: 99.000
B. Blurb
"Kisah cinta beda masa yang terjadi di atas tanah Majapahit."
Dimulai dari pertemuan tak sengaja di perpustakaan. Gendhis tiba-tiba tertarik ke masa lalu pada zaman Kerajaan Majapahit. Sejauh apa pun Gendhis berlari, Gendhis tetap masuk ke dalam dunia yang terasa aneh baginya.
Majapahit, Gajah Mada, Hayam Wuruk, nama-nama tersebut berputar di pikiran dan penglihatannya. Hingga akhirnya, ia jatuh cinta dengan gajah Mada. Dan mereka pun melalui banyak hal di luar kendali mereka.
"Malam ini sangat indah, Kangmas?"
"Gendhisku jauh lebih indah"
C. Sinopsis Buku
Mada ini menceritakan tentang Gendhis, seorang jurnalis yang sering mengalami penglihatan kilas masa lalu, tapi tidak bisa dia ingat, saat Gendhis tidak sengaja bertemu dengan Armada Biru, penglihatan kilas masa lalu itu muncul kembali. Sampai saat Gendhis pergi ke pantai bersama para sepupunya, dia mengalami hal aneh, yang membuat Gendhis terdampar ke masa lalu pada zaman Kerajaan Majapahit, di era Maharaja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada berkuasa.
Gendhis mulai terbiasa ngejalanin kehidupannya di zaman itu, sampai karena sebuah kecerobohannya, dia tidak sengaja masuk ke rumah Mahapatih Gajah Mada, karena sikap Gendhis yang berani dan penuh nyali dalam mencari keadilan, yang zaman itu masih erat dengan perbudakan dan perbedaan kasta, membuat Mada tertarik dengan Gendhis. Siapa sangka kalau Patih Gajah Mada akan jatuh cinta kepada Gendhis, seorang wartawan harian dari masa depan.
Berbekal pengetahuan sejarah yang Gendhis pernah pelajari di sekolah dan eyangnya dongengkan, Gendhis berusaha untuk menghindari peperangan dan hal- hal buruk terjadi. Namun, masa depan yang telah terjadi tetap harus terjadi, tidak dapat diubah.
D. Kelebihan Buku
Saya sangat kagum dengan novel ini, selain kisah cinta Mada dan Gendhis, konflik lain pun muncul, seperti konflik politik kerajaan, peperangan, termasuk rahasia sang Maharaja Hayam Wuruk dan juga kisah cintanya yang tragis, sampai ke puncak konfliknya, saat Mada melanggar janjinya pada Gendhis. Terdapat pula komedi yang dapat menghibur pembaca.
Dari segi alur dan narasinya sangat rapi, tema novel ini pun tidak pasaran karena selain bertema kerajaan yang ada di Indonesia, di novel ini pun membahas tentang reinkarnasi. Walaupun banyak membahas soal kerajaan Jawa, buku ini tetap bisa dipahami, karena penulisnya tidak menggunakan bahasa yang asing, penulisnya memang menjelaskan hal-hal rumit tentang kerajaan, ataupun aturan-aturan jawa yang mungkin jarang kita dengar, tetapi hebatnya sang penulis ini bisa menyajikan informasi tersebut dalam bahasa yang lebih mudah dipahami.
Saya kagum dengan sejarah yang ditulis di novel ini, pastinya sang penulis telah melakukannya riset yang sangat matang. Penokohan karakter dalam novel ini pun sangat bagus. Dan saya sangat puas dengan endingnya.
E. Kelemahan Buku
Jujur saja, buku ini hampir tidak memiliki kelemahan karna dari segi cover, isi cerita dan ending sudah sangat bagus hanya saja saya menemukan satu typo pada buku ini, walau typo itu tidak mengganggu keseruan dalam membaca buku ini.
Ada beberapa bagian dialog yang tidak konsisten, di dialog sebelumnya mereka menggunakan sebutan hamba tetapi di bagian berikutnya mereka menggunakan Aku, padahal itu untuk orang yang sama.
F. Catatan/Simpulan/Rekomendasi
Buku ini bagus sekali!! Sangat wajar dibeberapa platform banyak yang memberikan bintang 5. Diawal cerita sudah diberi peringatan bahwa fiksi sejarah ini adalah hasil pengembangan penulisan dari penulisnya. Walaupun fiksi tapi penulis tetap menuliskannya tanpa mengubah bagaimana sejarah itu berakhir. seperti tentang perang bubat, Hayam Wuruk yang mencintai Dyah pitaloka, Gajah Mada yang memilih mundur menjadi Mahapatih setelah perang bubat itu terjadi.
Secara garis besar, penulis menceritakan tentang Majapahit tapi versi lain yang tentunya dengan sentuhan fiksi fantasi. Jika biasanya kita akan melihat kisah cinta beda profesi, beda usia, beda keyakinan maka disini benar-benar epic kisah cinta beda masa yang terjadi diatas tanah Majapahit.
Buku ini cocok dibaca bagi ingin mencoba genre baru yaitu tentang historical-fiction karena buku ini memang sangat bagus✨
"Mari kita harumkan negara ini sebagai bentuk menghargai para pendahulu yang telah menyatukan Nusantara menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jangan sia- siakan perjuangan mereka." - halaman 408
"Mugi-mugi kawula saged dipunpanggihakenaken malih kaliyan garwa kawula teng kesugengan enggal mangke." - halaman 21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar